3.1.11

Massa Uang Lebih Berat dari Massa Dosa dalam "Timbangan" Hukum Indonesia




Massa Uang Lebih Berat dari Massa Dosa dalam "Timbangan" Hukum Indonesia

Entah kenapa malam ini langkah menuntunku untuk menuju sebuah kedai kopi.Menatap laptop beberapa lama entah mengapa tiba-tiba saja muncul di benakku untuk ikut bersuara mengenai hukum di negara ku.Pun aku tak punya alasan kuat untuk menulisnya,hanya sekedar mengungkapkan isi hati sambil menikmati beberapa cangkir kopi dan membakar batangan rokok.

Kita semua tahu bahwa "timbangan" adalah lambang hukum Indonesia.Yang berarti hukum itu adil.Sebuah arti lambang yang kita pelajari sejak masih duduk di bangku sekolah dasar.Namun hanya menjadi sebuah teori isapan jempol semata dalam kenyataannya.Ya dalam kehidupan nyata banyak buaya-buaya koruptor yang kerap kali mendapat proses hukum lama namun akhirnya lolos,tentu karna harta duniawinya yang begitu melimpah untuk menyuap buaya-buaya pihak berwajib negara kita.Sementara rakyat kecil yang melakukan "dosa" yang sebenarnya hanya melibatkan pelaku dan korban perorangannya saja harus membayar mahal dosa nya.Cicak-cicak yang dosa nya hanya merugikan berapa rupiah mendapat ganjaran seberat-beratnya.Namun buaya-buaya yang merugikan negara tak pernah di hukum atas dosa nya,bahkan masyarakat yang seringkali menanggung dosa mereka.

Betapa banyak buaya-buaya pajak yang sebut saja semestinya membayar pajak 100juta pada negara,hanya membayar 20juta untuk negara,dan 10juta untuk menyuap buaya hukum,dan sebenarnya mereka telah menghilangkan 80juta harta negara.Itu hanya segelintir perumpaan,karna kalau kita mau menyebutkan semuanya,mungkin saja jumlah 6236 ayat dalam alquran kalah banyak dibanding ayat-ayat dosa mereka.
Miris,lagi-lagi masyarakat sebagai cicak kecil yang menanggung dosa buaya-buaya tersebut.Kerugian pajak negara berusaha mereka tutup dengan memberikan pajak warteg! Benar-benar sebuah solusi yang sangat tidak tepat.
Koruptor pupuk dengan kekuatan finansial nya mampu mebuat Jaksa mengganti dia [baca:Koruptor] dengan seseorang untuk bermukim dalam jeraji besi selama masa hukumannya 7bulan hanya dengan uang 10juta! Sungguh tiada sebanding dengan dosa yang ia lakukan.
Dengan semangat yang menggebu mereka menjanjikan pemberantasan korupsi.Namun hingga saat ini proses pembuatan undang-undang nya pun tak kunjung usai.Tapi dengan cerdik mereka mempermasalahkan pornografi,dengan berkoar-koar akan membuat undang-indang pornografi.Itu semua hanyalah alibi untuk membuat masyarakat lupa akan janjinya.Langkah-langkah yang dilakukan untuk menutupi dosa mereka.

Asas hukum adil hanyalah isapan jempol semata.Di negeri ini "keadilan" hanyalah kata-kata sementara ketidakadilan adalah kenyataanya.Mereka buaya-buaya penuh dosa tidaklah memikirkan kebahagiaan yang sebenarnya,karna kemalangan orang lainlah sumber kebahagiaanya.
Inilah kenyataan memilukan yang kita hadapi.Dengan bangganya mereka menyebut negara kita adalah negara hukum,namun kenyataan lebih seperti hukum rimba,yang kuat yang menang.Yang memiliki kekuasaan adalah pemenang.

Mereka,buaya tua yang memegang tampuk kekuasaan adalah generasi gagal.Mereka suatu generasi yang hidup dalam bayang-bayang rencana yang mereka khianati sendiri.Akankah bangsa kita melahirkan generasi yang memiliki idealisme tinggi??bangsa kita membutuhkan orang-orang beridealisme tinggi seperti Bung Karno,Vladimir Lenin,bahkan seorang Hitler yang dikenal kejam namun memiliki idealisme yang tinggi,tak terperanguh oleh siapapun.


Tak berguna mereka menyebut negara ini adalah negara hukum,kalau kenyataannya hukum yang digunakan adalah hukum rimba.Tak berguna pula mereka menempuh pendidikan tinggi,saling berburu gelar Master Hukum kalau pada akhirnya hukum yang mereka pelajari luluh lantak oleh segelintir uang.


Wahai teman-teman generasi ku yang menuntut ilmu bidang hukum khususnya,jadilah penerus bangsa sebagai penegak hukum yang adil,karna dari tangan keadilan kalianlah bangsa kita bisa berubah.Singkirkan kebahagiaan karna kemalangan orang lain..!Jadilah "cicak yang berani melawan buaya",Tegakkan hukum seadil-adilnya..



[Writed by : Vandouglash]

4 komentar:

  1. itu kalo di Indonesia van, pada ndak mikirin gmn di akherat nanti yah? ckckckck.

    BalasHapus
  2. iya put,kalo di singapore itu pemimpinnya idealis bgt,koruptor di hukum seberat2nya,harta nya semua diambil,sampe sandal jepit skalipun hrs di sita,baru dipenjara,jd pd takut korup..tdinya malah mw dhkum mati tapi takut mlanggar ham..pd seenaknya aja ya,coba punya doraemon,ku pinjem tuh pintu ajaib nya bwt mindahin koruptor2 ke kutub utara..hehehe

    BalasHapus
  3. hahaha, iya van pinjem pintu kemana sajanya doraemon aja van, ato kasih baling-baling bambunya, biar kita lempar aja mereka..
    *sadis yah?*

    BalasHapus
  4. hahaha jangan2 km mendekati psycho jg put...hihihihi

    BalasHapus

Total Tayangan Halaman