6.1.11

PSSI vs LPI di kaca mata-ku

Belakangan ini telah lahir sebuah kompetisi baru dalam dunia sepak bola Indonesia. Kompetisi yang di ketuai Arifin Panigoro. Sungguh sebuah kemajuan yang baik bagi negeri ini,mengingat selama puluhan tahun ini industri sepak bola nusantara hanya di monopoli PSSI saja.


Namun tak tak demikian bagi PSSI,seperti kita ketahui ketua umum PSSI Nurdin Halid berang bak kebakaran jenggot dengan munculnya Liga Primer Indonesia. Bahkan dengan keji nya Ia mengancam pemain yang berlaga dalam LPI tak akan mendapat tempat di Timnas Indonesia. Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan sebagai salah satu contoh pesebak bola nasional yang terancam pencoretan sepihak.





Persepak bolaan indonesia yang dirasa makin kuat persatuannya pasca piala AFF kini di nodai sendiri oleh PSSI. Secara konsep memang harus di akui bahwa LPI lebih matang,jadwal tersusun rapi,bahkan LPI tak lagi menggunakan dana APBD,salah satu perbedaan yang sangat mencolok dari keduanya. Itu berarti LPI mendidik agar seluruh tim peserta mandiri mencari dana. Sama-sama ingin memajukan sepak bola nasional kenapa berseteru?? Bahkan Sekjen PSSI,Nugraha Besoes menyebut LPI itu banci. Kontan membuat salah satu manajemen klub anggota LPI bersuara. Menurutnya PSSI lah yang layak dikatakan banci.


Sumber picture : Google
Menurut saya LPI sama sekali tak menyalahi statuta FIFA seperti yang selama ini dijadikan alasan oleh PSSI. Seolah mereka membodohi masyarakat. Ya,yang saya tahu tidak ada satupun statuta FIFA yang melarang ada kompetisi berbeda dalam satu organisasi sepak bola sebuah negara. Toh saat pra-musim LPI pun PSSI tak melarang sama sekali. Saya fikir penarikan Irfan Bachdim ke timnas hanya agar salah satu bintang Timnas itu tak berlaga di LPI. Namun ternyata Irfan dan Kim tak menanggapi ancaman PSSI,sebuah bukti loyalitas yang patut di contoh untuk pemain-pemain lain yang berlaga di LPI. Bahkan Alfred Riedl pun tak mau dicampuri pihak manapun untuk memilih skuad nya sendiri.


Sudah pasti PSSI tak perlu lagi mempermasalahkan keberadaan LPI yang bertujuan baik. Jangan pula merasa tersaingi. Mungkin ada guna nya Menpora Andi Malaranggeng,sebagai wakil dari pemerintahan untuk ikut intervensi secara positif guna mengurai benang kusut polemik ini dengan mempertemukan Nurdin Halid [PSSI] dan Arifin Panigoro [LPI].


Takkan ada progress jika tidak ada perubahan didalam pergerakan. Semoga perbedaan LPI dan ISL bisa memberi warna tersendiri yang mengarah ke perkembangan sepak bola negeri ini.




[writed by : Vandouglash]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman