Rindu adalah lorong yg tak pernah tertutup dr musim ke musim,ia menjadi laluan pengembara yg mencari cintanya,disitu rumput yg telah lama bertukar warna bunga dan daun silih berganti segar dan kuncup rindu adalah musim yg tak pernah tentram resah dtg gelisah berulang.
Angin kencang disertai gerimis di penghujung siang melarikan mimpiku kelembah yg basah dengan realiti tdk terungkapkan dg kata-kata,sehingga termanggu aku di birai waktu mentafsirkan sebuah hakikat.Gerimis terus menempias di jendela fikirku yg terkatup tergantung ribuan lekapesona dicelah rekahan dinding usangnya...
Jauh di sini,aku terus menorehkan rindu tentang sekuntum mawar di bawah langit biru,dan aku hanya bisa menerawang membisu,sebab waktu tak sedang berpihak padaku.
Di suatu masa,saat aku kembali datang,masihkah kau di sana,di hamparan padang tak terpetik,hidup bebas dengan riang menghirup cucuran hujan bersama ilalang.
Dan jikalau akhirnya takdir kemudian mengijinkan,kan kuundang kau ke tanahku di sebrang lautan.Kugenggam benihmu,kubawa pulang dalam hembusan.Kutanam,dan selamanya kurawat di tengah taman...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar